1. Latar Belakang
Organisasi Nahdlatul Wathan disingkat
NW adalah organisasi keagamaan islam (jam’iyah diniyah islamiyah) yang
memiliki kegiatan utama (core activities) dalam bidang pendidikan,
social dan dakwah islamiyah. Organisasi ini didirikan oleh TGKH.Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 1 Maret 1953 bertepatan dengan 15
Jumadil Akhir 1372 Hijriyah.
Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan
Nahdlatul Wathan merupakan suatu bukti yang tidak terbantahkan akan
peran serta organisasi ini dalam ikut serta mewujudkan tujuan kehidupan
berbangsa dan bernegara sebagaimana termaktub dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara
matematis berapa banyak anak bangsa yang dapat dicerdaskan oleh
oragnisasi Nahdlatul Wathan setiap tahun. Bila dirata-ratakan setiap
jenjang/jenis lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan dapat menamatkan 40
orang anak didik setiap tahun maka akan ditemukan angka anak bangsa yang
dapat ditamatkan dalam satu tahun sekitar 36.080 (tiga puluh enam ribu
delapan puluh) orang siswa. Sungguh jumlah yang sangat pantastis. Banyak
juga lembaga pendidikan NW yang dapat menamatkan siswa lebih dari
seratus orang pada tiap tahun pelajaran. Dengan demikian jumlah tersebut
sangat terbuka untuk meningkat. Untuk itu, sangat layaknya negeri ini
berterima kasih kepada organisasi Nahdlatul Wathan. Artinya setiap
aktivitas Nahdlatul Wathan untuk suatu kemajuan yang tidak bertentangan
dengan aturan negara harus didukung secara maksimal. Jangan sampai
dihalangai apalagi dicibir. Partisipasi organisasi ini telah mengurangi
kewajiban negara atas rakyatnya. Kewajiban negara untuk
mencerdaskan/mendidik anak negeri yang tiga puluh lima ribu dalam satu
tahun telah diambil alih oleh organisasi Nahdlatul Wathan. Berapa uang
negara untuk pengadaan sarana prasara pembelajaran, gaji guru, dan
lain-lain yang dapat dihemat?
Nahdlatul Wathan terus tumbuh dan
berkembang sakilpun sering diterpa dengan berbagai rintangan baik dari
internal maupun eksternal. Pesatnya perkembangan ini tidak terlapas dari
prinsip-prinsip dasar perjuangan Nahdlatul Wathan yang telah ditanamkan
oleh pendiri Nahdlatul Wathan, yakin, ikhlas, dan istiqomah.
Prinsip-prinsip perjuangan ini telah melahirkan konsep sami’na waata’na
dalam doktrin perjuangan Nahdlatul Wathan. Orang yang yakin akan suatu
kebenaran akan ikhlas dan istiqomah dalam meperjuangkan kebenaran yang
diyakini. Segala keputusan yang telah diambil oleh pimpinan akan
diwujudkan dengan konsep sami’na waata’na.
Pendirian organisasi NW
dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan adanya suatu badan yang dapat
berfungsi sebagai koordinator, pembimbing dan pengayom dari kegiatan
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah
Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berkembang pesat
dengan banyaknya cabang-cabang kedua madrasah itu tersebar diberbagai
wilayah dan desa di Pulau Lombok. Kedua madrasah itu, NWDI dan NBDI kini
telah diintegrasikan menjadi Pondok Pesantren Darun Nahdlatain NW
(PPDNW) Pancor yang menjadi induk madrasah NW yang tersebar diwilayah
nusantara.
NWDI adalah lembaga pendidikan agama
bagi kaum pria yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1936 di Pancor –
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Madrasah NWDI secara resmi dibuka
pada tanggal 22 Agustus 1937 bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Akhir
1356 Hijriah. Sedangkan NBDI adalah lembaga pendidikan agama bagi kaum
perempuan yang didirikan pada tanggal 21 April 1943 bertepatan dengan 15
Rabiul Akhir 1362 Hijriah.
Perjuangan NW yang dimulai sejak
kelahiran Madrasah NWDI sudah mencapai 69 tahun lamanya, dari tahun ke
tahun terus mengalami dinamika dan perubahan. Adapun perubahan penting
yang dialami organisasi NW adalah berkembangnya peran dan fungsi NW
sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjalankan aktivitas dalam
bidang penguatan masyarakat sipil (civil society). Oleh karena itu NW
sekarang dikenal sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
2. Latar Belakang Pendirian NW
Nahdlah” dan “al wathan”,Nahdlah
berarti kebangkitan pergerakan, pembangunan.Al Wathan berarti tanah Air
atau Negara.Jadi Nahdlatul Wathan adalah kebangkitan tanah air,
pembangunan Negara atau membangun Negara.Secara terminologis Nahdlatul
Wathan adalah organisasi islam Ahlussunnah Waljama’ah.
Pendirian organisasi NW
dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan adanya suatu badan yang dapat
berfungsi sebagai koordinator, pembimbing dan pengayom dari kegiatan
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah
Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berkembang pesat
dengan banyaknya cabang-cabang kedua madrasah itu tersebar diberbagai
wilayah dan desa di Pulau Lombok. Kedua madrasah itu, NWDI dan NBDI kini
telah diintegrasikan menjadi Pondok Pesantren Darun Nahdlatain NW
(PPDNW) Pancor yang menjadi induk madrasah NW yang tersebar diwilayah
nusantara.
NWDI adalah lembaga pendidikan agama
bagi kaum pria yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1936 di Pancor –
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Madrasah NWDI secara resmi dibuka
pada tanggal 22 Agustus 1937 bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Akhir
1356 Hijriah. Sedangkan NBDI adalah lembaga pendidikan agama bagi kaum
perempuan yang didirikan pada tanggal 21 April 1943 bertepatan dengan 15
Rabiul Akhir 1362 Hijriah.
Perjuangan NW yang dimulai sejak
kelahiran Madrasah NWDI sudah mencapai 69 tahun lamanya, dari tahun ke
tahun terus mengalami dinamika dan perubahan. Adapun perubahan penting
yang dialami organisasi NW adalah berkembangnya peran dan fungsi NW
sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjalankan aktivitas dalam
bidang penguatan masyarakat sipil (civil society). Oleh karena itu NW
sekarang dikenal sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
3. Dinamika perjalanan NWDI dan NBDI
Setelah posisi kedua madrasah induk itu
semakin mantap, ditambah berkembangnya cabang-cabang berbagai daerah,
maka madrasah NWDI dan NBDI melakukan upaya-upaya pengembangan
konstruktif dalam bidang kurikulum, jenjang dan jenis madrasah sesuai
dengan perkembangan zaman.
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah
Islamiyah yang disingkat NWDI adalah lembaga pendidikan agama pertama
yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan klasikal
di Pulau Lombok. Madrasah ini didirikan oleh Al-Magfurlah Maulana Syaikh
TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 15 Jumadil Akhir
1356 H./17 Agustus 1937 M. Madrasah ini merupakan kelanjutan dari Pondok
Pesantren Al-Mujahidin yang didirikan oleh Al-Magfurlah pada tahun
1934, sekembali beliau menuntut ilmu di Madrasah Sholatiyah Makkah
A-Mukarromah.
Pendirian madrasah NWDI ini diinspirasi
dengan kondisi masyarakat Lombok pada saat itu yang masih sangat minim
pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran-ajaran agama. Di samping itu,
juga dimotivasi dengan sistem pembelajaran yang beliau ikuti selama
menimba ilmu di Madrasah Sholatiyah yang menggunakan sistem klasikal
dalam pembelajaran. Menurut beliau, untuk mempercepat dan
mengintensipkan pembelajaran agama secara terfokus dan terprogram maka
pendekatan pembelajaran dengan sistem klasikal menjadi sangat penting.
Sistem pembelajaran dengan pendekatan
klasikal ini merupakan hal baru bagi masyarakat Islam Lombok kala itu.
Oleh karena itu, dalam pendidrian madarsah tersebut Maulana Syaikh
banyak mendapat rintangan dan intimidasi dari berbagai pihak.
Sampai-sampai beliau harus jum’atan ke Labuan Haji selama kurang lebih
tinga tahun. Namun berkat kesabaran dan keyakinan beliau, seluruh
rintangan itu, dapat teratasi dengan baik dan Madrasah NWDI dapat tumbuh
dan berkembang. Pada tahun 1953 madrasah cabang NWDI telah berjumlah 66
buah yang didirikan oleh para abituren NWDI. Pesatnya perkembangan
Madrasah NWDI inilah yang melatarbelakangi lahirnya organisasi Nahdlatul
Wathan pada tanggal 1 Maret 1953. Organisasi Nahdlatul Wathan didirikan
dengan tujuan untuk menngkoordinir, membina, dan mempertanggungjawabkan
seluruh amal usaha yang didirikan dan dikelola oleh para abituren yang
salah satunya dalam bentuk madrasah. Sejak diresmikan pendirian
organisasi Nahdlatul Wathan, seluruh amal usaha yang dididrikan dan
dikelola oleh abituren diberikan label Nahdlatul Wathan (NW), baik pada
lembaga pendidikan, sosial, maupun lembaga dakwah Islamiyah. Samapi
tahun 2008 ini lembaga pendidikan yang dikelola Nahdlatul Wathan
berjumlah 902 buah dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi.
Sebagai ungkapan rasa syukur atas
keberadaan Madarsah NWDI, Maulana Syaikh selaku pendiri NWDI
mentradisikan untuk merayakan peringatan HULTAH NWDI. Peringatan HULTAH
NWDI, di samping dimaksudkan sebagai eksperesi kesyukuran, juga sebagai
media silaturrahmi nasional warga Nahdlatul Wathan karena pada setip
kali HULTAH NWDI dirayakan maka jamaah Nahdlatul Wathan dari berbagai
daerah di Nusantara akan berdatangan untuk menghadiri puncak perayaan
HULTAH. Di samping sebagai media evaluasi dan refitalisasi program dan
kegiatan organisasi Nahdlatul Wathan selama satu tahun berjalan.
Dalam Wasiat Renungan Masa pendiri NWDI
menegaskan /Nahdlatul wathan ciptaan ayahda/Kuamanatkan kepada
anakda/Dipelihara dan terus dibina/dan dikembangkan di Nusantra/. Untuk
mewujudkan visi pengembangan Nahdlatul Wathan, perlu elemen-elemn yang
dimiliki serta peluang yang tersedia dimanfaatkan secara cerdas. Sudah
menjadi fakta bahwa sejak tahun 2003, Nahdlatul Wathan telah melibatkan
diri dalam dunia politik paraktis. Memang secara organisatoris tidak.
Tetapi sulit untuk memisahkan antara Nahdlatul Wathan dengan Partai
Bintang Reformasi, khususnya di Nusa Tenggara Barat. Ya NW, ya PBR. Hal
ini dapat dibuktikan dengan fakta yang ada di legislatif bahwa dari 30
orang anggota DPRD kabupaten/Kota dan Propinsi di Nusa Tenggara Barat
dari Fraksi Partai Bintang Reformasi, 90 % merupakan kader Nahdlatul
Wathan dan sisanya adalah simpatisan Nahdlatul Wathan. Jumlah yang tidak
sedikit untuk mewarnai dinamika perpolitikan Nusa Tenggara Barat.
Kehadiran kader-kader Nahdlatul Wathan dalam politik praktis harus
dimaknai dalam persfektif melancarkan misi perjuangan Nahdlatul Wathan.
Memang berpartai adalah identik dengan kekuasaan. Kekuasaan bukan hal
yang tabu bahkan sangat penting untuk melanggengkan misi dakwah
Nahdlatul Wathan
4. Madrasah NWDI Dan Madrasah NBDI
- Madrasah NWDI
Kondisi ini selanjutnya mendorong semangat Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid untuk membangun madrasah sebagai lembaga pendidikan islam di pulau Lombok. Rencana ini ternyata tidak berjalan sesuai harapan, sebab ada sebagian masyarakat yang kontra dan tidak setuju dengan rencana tersebut. Mereka yang kontra berasumsi bahwa madrasah merupakan kepanjangan tangan dari sistem pembelajaran ala barat dan akan menyebarkan ajaran wahabi dan Mu’tazilah.
- Madrasah NBDI
Berangkat dari kemajuan-kemajuan yang
dicapai oleh madrasah NBDI, kemudian melahirkan gagasan untuk mendirikan
lembaga pendidikan agama yang dikhususkan untuk kaum perempuan.Gagasan
mendirikan madrasah dimaksud dilatar belakangi oleh kondisi social
perempuan pada saat itu yang tersubordinasi oleh negemoni kaum
laki-laki. Padahal perbedaanya memiliki peranan penting dalam kehidupan
masyarakat.
5. Perkembangan Nahdlatul Wathan
Nahdlatul Wathan sebagai organisasi
pendidikan sosial dan dakwah islam Ahlussunnah wal Jama’ah ’ala Mazhabil
Imamisy Syafi’i r.a. yang didirikan pada tanggal 15 jumadil akhir 1372 H
bertepatan dengan tanggal 1maret 1953 M, terus maju dan berkembang
sampai sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa Nahdlatul Wathan sebagai
organisasi islam yang selalu memperjuangkan masyarakat islam , utamanya
di indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi’i.
Keuletan dan ketenkunan pendiri
Nahdlatul Wathan, Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid,
menjadikan organisasi Nahdlatul Watahan berkembang pesat dan tersebar,
dalam menyampaikan dakwah dan misi Nahdlatul Watahan menjadikan
organisasi ini dekenal dan menjadi panutan masyarakat
Nahdlatul Watahan sebagai organisasi
isalam yang memusatkan perjuangannya dalam bidang pendidikan, sosial dan
dakwah islamiah mangalami perkembangan yang cukup besar, baik dalam
bidang organisasi maupun dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah.
Nahdlatul Watahan sebagai organisasi telah diakui keabsahannya oleh
pemerintah Republik Indonesia berdasarkan akte nomor 48 tahun 1957 yang
dibuat dan disahkan oleh notaris pembantu Hendrik Alexander Malada di
Mataram. Dengan akte yang pertama ini, Nahdlatul Watahan belum mempunyai
kekuatan hukum untuk bergerak keluar Daerah Lombok. Karena itulah,
setelah Nahdlatul Watahan mulai mengembagkan diri ke daerah-daerah lain
ini di Indonesia, akte tersebut disempurnakan dan dibuat akte untuk yang
ke dua kalinya.
Lembaga Pendidikan Nahdlatul Wathan
Perwakilan atau Pimpinan Wilayah di daerah
- Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
- Ma’had Daarul Qur’an Wal Hadits
- IAI Hamzanwadi
- MAK Putra & Putri NW
- Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan
- Madrasah Mu’allimin Nahdlatul Wathan
- Madrasah Mu’allimat Nahdlatul wathan
- SMA NW
- Madrasah Tsanawiyah NW
- Lembaga Silat Nahdlatul Wathan
- Dan Lain-Lain.
Perwakilan atau Pimpinan Wilayah di daerah
- Perwakilan NW Jakarta
- Perwakilan NW Batam
- Perwakilan NW Sulawesi Tenggara
- NW Irian Jaya
Posted by 09.58 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangankan lupa tinggalkan komentar anda untuk kelangsungan blog kami